Photo: Kementrian Pertanian

Peluang Bisnis Tambahan dari Biji Kapas Disamping untuk Jadi Benang

Diposting pada

Tim Pertanian Organisasi Asgar

Photo: Kementrian Pertanian
Photo: Kementrian Pertanian

Kegunaan tanaman kapas selama ini kita kenal sebagai bahan baku untuk membuat benang dan pakaian saja.

Ternyata biji kapas bisa dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat minyak goreng atau minyak makan.

Sudah banyak hasil yang sudah dimanfaatkan di berbagai daerah.

Peluang Bisnis

Selama ini biji kapas banyak yang tidak dimanfaatkan oleh petani, dan sering pula dibuang.

Jika biji kapas dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi minyak makan, maka bisa meningkatkan pendapatan petani.

Disamping itu pangsa pasar untuk kapas masih sangat bagus di negara kita. Karena kapas yang dipasarkan di Indonesia hampir semuanya atau 99% masih harus kita import dari luar negeri.

Berarti menanam kapas di Indonesia sangat dibutuhkan oleh pasar dalam negeri, selain itu juga bisa untuk ekspor ke negara tetangga.

Apalagi pertumbuhan penduduk yang tinggi, mengakibatkan kebutuhan akan kapas juga semakin meningkat.

Trik dan tips untuk meningkatkan hasil minyak makan dari Biji Kapas

Kementerian Pertanian melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan sudah sering melakukan penelitian dan percobaan mengenai cara memilih dan mengolah biji kapas.

Hasil penelitian tersebut menyimpulan beberapa hal sebagai berikut:

Pertama, yaitu pemilihan varietas. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka disarankan untuk memilih Tanaman Kapas Varietes Kanesia 10.

Kanesia 10 mampu menghasilkan tingkat produktivitas sebesar 1.820 kilogram per hektar.

Bisa juga menggunakan varietes yang lain, sebagai contoh adalah varietas Kanesia 15 yang mampu menghasilkan sebanyak 1037 kg per hektar.

Sedangkan Varietas Introduksi ISA 205 memiliki persentase kandungan minyak paling tinggi yaiu sebesar 25,03% .

Kedua, adalah melakukan teknik menjernihkan minyak biji kapas. Ada beberapa tahap yaitu:

  1. Deguming,
  2. netralisasi,
  3. pemucatan, dan
  4. penyaringan.

Selama setiap proses dalam tahapan tersebut, maka terjadi perubahan warna dan kejernihan minyak biji kapas yang terus meningkat.

Setelah tahapan tersebut selesai, minyak akan menjadi berwarna kuning kecoklatan dan jernih.

Ketiga, adalah melakukan teknik penyimpanan yang benar. Langkah ini sangat penting, karena mampu mempertahankan kandungan dan mutu minyak biji kapas.

Jika biji kapas kabu-kabu disimpan sampai 225 hari, maka pengaruhnya cukup kecil dalam mengurangi berat 100 biji, kecil juga menurunkan kandungan minyak, tapi jika disimpan dalam waktu ini akan terjadi peningkatan angka asam.

Selama proses penyimpanan, baik cepat atau lama tidak akan mempengaruhi tingka angka peroksida.

Jika menyimpan dalam kemasan, baik terbuka atau tertutup, akan sama saja. Demikianlah hasil penelitian yang telah dipublikasikan oleh Kementrian Pertanian.

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat.