—
Tim Kesehatan Organisasi Asgar
Ada sebuah penyakit yang dewasa ini mulai banyak diderita oleh kaum wanita di berbagai negara di seluruh penjuru dunia.
Nama penyakit tersebut adalah kanker ovarium. Jenis kanker ini menjadi salah satu penyakit yang sangat ditakuti oleh kaum hawa.
Kanker ovarium merupakan salah satu kanker yang paling umum terjadi pada wanita, dan sampai saat ini, metode pengobatannya telah menjadi tantangan bagi para dokter.
Memang cara lama pengobatan masih banyak dipraktikkan dokter dan diterapkan di berbagai lembaga pengobatan seperti rumah sakit dan lain sebagainya.
Cara Pengobatan baru Kanker Ovarium Sudah Ditemukan
Hasil penelitian yang dipaparkan seperti berikut, telah diterbitkan dalam Journal of Experimental Medicine.
Sekarang ada cara baru untuk mengidentifikasi mutasi protein dalam sel kanker, seorang peneliti asal India telah mengembangkan teknik untuk membuat vaksin pribadi untuk mengobati pasien yang menderita penyakit kanker ovarium.
“Ini memiliki potensi untuk secara mengagumkan dan mengubah cara kita mengobati kanker”.
Demikian disampaikan oleh Pramod Srivastava dari Universitas Connecticut Health Center di Amerika Serikat.
Inovasi penting dari metode Srivastava dalam penelitian baru ini adalah bahwa hal itu menghasilkan obat yang dirancang khusus untuk satu orang.
Teknik baru bekerja pada tikus dan pada tes manusia akan dimulai pada akhir 2014. Jika pendekatan ini terbukti aman dan efektif,
bisa jadi ini adalah pengobatan yang paling akurat untuk mengobati secara individual.
“Penelitian ini akan berfungsi sebagai dasar untuk pertama kalinya uji klinis berdasar genomik obat pribadi dalam imunoterapi kanker ovarium, dan akan dimulai pada UConn Health pada musim gugur” tambah Srivastava.
Para peneliti akan mengurutkan DNA tumor dari 15 sampai 20 wanita yang menderita kanker ovarium, dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat vaksin yang dipersonalisasi untuk setiap wanita.
Sebelumnya peneliti telah melihat seberapa kuat sel-sel sistem kekebalan tubuh yang terikat pada epitop kanker ini.
Urutan protein pada eksterior sel yang sistem kekebalan tubuh ‘melihat’ ketika melihat sel. Ini bekerja ketika membuat vaksin terhadap virus, tetapi tidak untuk kanker.
Tim Srivastava menghadirkan cara baru, mereka melihat betapa berbedanya epitop kanker berasal dari epitop normal tikus.
Dan itu berhasil. Ketika tikus diinokulasi dengan vaksin terbuat dari epitop kanker yang berbeda paling dari jaringan normal, mereka sangat tahan terhadap kanker kulit.
Secara teoritis, pendekatan ini bisa bekerja untuk kanker lainnya, meskipun penelitian memiliki temuan belum dilakukan.
Cara Mengidentifikasi Gejala Kanker ovarium
Secara tradisional, diyakini bahwa kanker ovarium tidak menunjukkan gejala berarti sampai telah mempengaruhi sistem organ lain.
Namun pada bulan Juni 2007 American Cancer Society merilis daftar gejala awal kemungkinan kanker ovarium. Gejala-gejala tersebut adalah:
- Nyeri panggul atau perut
- Kembung
- Mendesak atau sering buang air kecil
- Kehilangan nafsu makan atau perasaan kenyang dengan cepat
Cara Pengobatan:
Jika seorang wanita ditemukan memiliki kanker ovarium, dokter biasanya menggunakan sampel biopsi untuk menentukan stadium kanker dan seberapa jauh kanker telah menyebar.
Cara Menentukan Stadium kanker, Berdasarkan penanda berikut:
Tahap I: Bila kanker terbatas pada satu atau kedua ovarium.
Tahap II: Jika salah satu atau kedua ovarium terlibat dengan menyebar ke rahim dan / atau saluran tuba atau tempat-tempat lain di panggul.
Tahap III: Jika salah satu atau kedua ovarium terlibat dan kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau tempat lain dalam perut.
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat