—
Organisasi Asgar
Masyarakat Jepang sangat terkenal dengan sikap yang ramah. Mereka sangat menghargai orang lain.
Kalau bertemu orang lain ada beberapa cara mengungkapkan salam ketika bertemu seseorang. Cara salam ini juga dipakai apabila melakukan kesalahan.
Kita juga sering melihat di komik, film kartun jepang atau sandiwara jepang. Mungkin kita melihat mereka suka membungkuk kepala dan memiringkan badan.
Ternyata cara membungkuk dan memiringkan badan ada beberapa jenis. Ada maksud dan tujuan masing-masing dari cara membungkukkan badan:
Berikut adalah ulasan dan pengalaman dari pengurus organisasi Asgar ketika berada di Jepang:
Membungkuk cara 1: “Esyaku”
Ini adalah cara membungkuk badan yang disebut salam cahaya. Dilakukan ketika orang Jepang melewati seorang kenalan.
Cara memiringkan tubuh bagian atas adalah sekitar 15 derajat.
Membungkuk cara 2: “Keirei”
Ini adalah cara membungkuk yang dilakukan pada saat salam dan terima kasih untuk orang yang unggul.
Cara memiringkan tubuh bagian atas adalah antara 30 sampai dengan 45 derajat, dan kemudian kembali perlahan-lahan.
Sedangkan pada polisi atau pasukan bela diri, mungkin menempatkan tangan, yang cenderung diagonal di kepala.
Membungkuk cara 3: “Saikeirei”
Ini adalah cara membungkuk yang lebih dari 90 derajat ke basis pinggang dari postur tegak.
Cara membungkuk ini tidak sering terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Tapi cara ini sering digunakan dalam adegan ritual seperti di hadapan Tuhan atau Buddha.
Cara membungkuk ini sering digunakan untuk mengekspresikan rasa terima kasih dan permintaan maaf yang benar-benar sungguh-sungguh.
Membungkuk cara 3: “Dogeza”
Ini adalah ungkapan yang menunjukkan “sangat menyesal”.
Cara membungkuknya adalah duduk lurus, menyentuh tangan di atas tanah, dan membungkuk dalam-dalam. Seperti orang sedang sujud.
Ini akan digunakan saat orang Jepang telah membuat kesalahan besar di dalam kehidupan mereka.
—
Itulah bahasan singkat tentang cara membungkuk orang Jepang. Semoga bermanfaat.