Tips Mengenali Arti, Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Tips Mengenali Arti, Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)

Kita sering mendengar istilah “Hamil Anggur”. Ini bukan berarti seorang wanita sedang menghamili buah anggur. Ini hanyalah istilah saja.

Tapi banyak di antara orang tua, baik calon bapak atau ibu, yang belum tahu, dan bertanya tentang apa itu hamil anggur, bagaimana tips mudah cara menghindari, kenapa penyebab, dimana tempat yang tepat mengobati, dan pada dokter siapa bisa bertanya.

Mari kita telusuri arti dan asal muasal istilah hamil anggur tersebut. Sebenarnya ada kehamilan yang tidak normal yang tebentuk seperti tumor jinak akibat pembentukan janin yang gagal.

Calon janin yang gagal tersebut bentuknya memang mirip gerombolan buah anggur, sehingga orang menyebutnya hamil anggur.

Asal tumor jinak mirip anggur tersebut adalah dari trofoblas, yaitu sel bagian tepi ovum atau sel telur yang telah dibuahi, kemudian melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.

Sebab Terjadi dan Pemicu

Mola hidatidosa atau hamil anggur dapat terjadi karena:

  1. Tidak ada buah kehamilan (agenesis) atau ada perubahan (degenerasi) sistem aliran darah terhadap buah kehamilan. Pada usia kehamilan minggu ketiga sampai minggu keempat,
  2. Aliran (sirkulasi) darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin, akibatnya terjadi peningkatan produksi cairan sel trofoblas (bagian tepi sel telur yang telah dibuahi),
  3. Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.

Sampai saat ini penyebab Mola hidatidosa atau hamil anggur masih misteri. Walau banyak dugaan dan riset, tapi belum semua teori-teori belum dapat dibuktikan. Baru faktor kekurangan vitamin A yang terbukti secara ilmiah.

Dengan tercukupinya tingkat asupan vitamin A akan menyebabkan penderita hamil anggur terhindar dari kanker dan memulihkan kesehatan sehingga peluang kehamilan lebih besar.

Fakta tersebut disampaikan oleh Prof Dr dr Andrijono, Sp OG, dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar tetap dalam obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Sabtu (5/6/2010) di Jakarta.

Guru besar tersebut juga menyampaikan bahwa di Indonesia, kemungkinan terjadi hamil anggur berkisar antara 1 dan 40-400 kehamilan.

Hamil anggur sendiri lebih banyak terjadi pada perempuan di Asia dan Amerika dibanding di negara Eropa.

Pada umumnya hamil anggur diderita oleh perempuan yang masih muda dan kehamilannya merupakan yang pertama.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa risiko seorang perempuan mengalami hamil anggur 6,8 kali lebih besar jika kadar vitamin dalam darahnya kurang.

Risiko itu akan meningkat bila kehamilannya tersebut adalah kehamilan pertama.

Gejala dan Tanda-tanda

Mola hidatidosa atau hamil anggur ini gejalanya ditunjukan sebagaimana orang yang hamil normal, tanda awal persis kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluhan mual, muntah.

Hanya saja keluhan tersebut lebih hebat.Kalau dilakukan tes kehamilan, hasilnya positif juga.

Disamping gejala umum di atas, ada tanda-tanda lain yang patut dicurigai, diantaranya:

  • rahim nampak lebih besar dari umur kehamilan, misalnya terlambat 2 bulan, rahim nampak seperti hamil 4 bulan
  • tidak ada tanda-tanda gerakan janin
  • keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan perdarahan.

Pengobatan

Upaya pengobatan yang bisa dilakukan jika seorang wanita mengalami hamil anggur, dan ingin punya anak  lagi yaitu dilakukan pembersihan rahim.

Hasil penelitian juga menunjukkan vitamin A akan meningkatkan proses kesembuhan dan mencegah terjadinya kanker yang disebabkan sel hamil anggur yang tumbuh berlebihan.

Manfaat lain adalah memperbaiki fungsi hati karena defisiensi vitamin A bisa menyebabkan kelainan fungsi hati.

Pencegahan

Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Ada upaya yang murah dan sangat efektif. Caranya adalah memenuhi kebutuhan Vitamin A. 

Keuntungan lain adalah, jika kita mengkonsumsi vitamin A yang cukup juga akan menurunkan angka kegagalan fungsi reproduksi.

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat.