Ada Bahaya Seafood, Bisa Merusak Otak dan Meracuni Ginjal

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Ada Bahaya Seafood, Bisa Merusak Otak dan Meracuni Ginjal

Seafood atau masakan laut memang sangat nikmat. Rasanya betul-betul beda dibandingkan masakan lainnya. Walau pun harganya mahal, tapi masih banyak yang memburu makanan ini.

Berdasarkan hasil dari sebuah penelitian ditemukan bahwa ada sebuah zat kimia yang dapat terakumulasi dalam makanan laut dan diketahui menyebabkan kerusakan otak juga racun bagi ginjal, dan pada konsentrasi yang lebih rendah.

Racun Berbahaya Yang Ada pada Seafood

Ganggang tertentu di lautan menghasilkan bahan kimia berbahaya, banyak bersifat neurotoksin, yang artinya bersifat racun dan dapat menyebabkan kerusakan otak.

Salah satunya adalah asam domoic, sangat stabil, toksin tahan panas yang dapat menyebabkan “amnesia shellfish poisoning”.

Hal ini dapat terakumulasi dalam berbagai hidangan laut seperti remis, kerang, dan ikan, serta masakan laut lainnya.

US Food and Drug Administration (FDA) telah menetapkan batas hukum asam domoic dalam makanan laut terutama didasarkan pada efek yang merugikan neurologis, kata American Society of Nephrology dalam sebuah pernyataan .

Metode dan Proses Penelitian

Peneliti dari Medical University of South Carolina yang memberi tikus berbagai dosis asam domoic menemukan bahwa ginjal jauh lebih sensitif terhadap racun ini daripada otak.

“Kami telah menemukan bahwa asam domoic dengan nyata merusak ginjal pada konsentrasi yang 100 kali lebih rendah dari apa yang menyebabkan efek neurologis,” kata Profesor Darwin Bell, salah satu ilmuwan yang terlibat.

“Ini berarti bahwa manusia yang mengkonsumsi makanan laut mungkin pada peningkatan risiko kerusakan ginjal mungkin menyebabkan gagal ginjal dan dialisis”

Sembari temuan perlu diulang pada orang, para peneliti mengatakan peningkatan kesadaran dan pemantauan kadar asam domoic di semua seafood yang dibutuhkan, dan bahwa FDA mungkin perlu mempertimbangkan kembali batas hukum asam domoic dalam makanan karena toksisitas ginjal nya.

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat