—
Tim Kesehatan Organisasi Asgar
Sejak usia remaja, banyak orang yang merasakan atau setidaknya mendengar bahwa ada seseorang yang patah hati atau broken heart.
Bahaya Patah Hari
Tidak bisa dipungkiri, percaya atau tidak, kehilangan orang yang dicintai bisa menyebabkan seseorang patah hati, lalu patah hati tadi bisa membuat kita meninggal dunia.
Hasil Penelitian
Melalui serangkaian penelitian, para ilmuwan mempelajari efek kehilangan pada sel darah yang disebut neutrofil, yang membantu dalam memerangi infeksi bakteri seperti pneumonia dll.
Para peneliti tersebut mengambil sampel darah dari orang yang baru berduka dan melihat seberapa baik neutrofil mereka membunuh kuman-kuman.
Hasil yang ditemukan adalah, meskipun neutrofil anak muda yang berkabung dan patah hati, tetap relatif tidak terpengaruh.
Tapi fakta bicara lain, ternyata pada orang-orang yang berusia di atas 65 tahun, neutrofil tidak lagi mampu melawan bakteri!
Ini ditambah fakta bahwa orang tua tiba-tiba menemukan diri mereka kesepian setelah kematian orang yang dicintai, membuat mereka lebih rentan jatuh sakit.
Resiko Kematin yang Tinggi
Penelitian telah menunjukkan bahwa seorang laki-laki kehilangan istri membuat duda enam kali lebih mungkin meninggal dunia.
Sedangka pada wanita yang kehilangan suami, sang janda memiliki risiko meninggal dunia naik jadi dua kali lipat.
Puncak risiko pasangan yang masih hidup berada pada tahun pertama setelah kematian, dengan pasangan yang menikah untuk waktu yang lama berada dalam bahaya yang lebih gawat.
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat