WHO: Pentingnya Pelayanan Kesehatan Bagi Kaum Lansia

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

WHO Pentingnya Pelayanan Kesehatan Bagi Kaum Lansia

Kaum tua atau Lansia (lanjut usia) adalah bagian dari masyarakat kita, tapi tidak sedikit ada di antara mereka yang ditelantarkan dan tidak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

Makin banyaknya terdapat kaum lansia di seluruh dunia, atau istilahnya aging society atau ageing population, akan membawa tantangan besar bagi sistem kesehatan.

Masalah ini akan terasa lebih berat bagi negara-negara miskin. Karena minimnya anggaran kesehatan dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang tersedia.

Peringatan Penting dari Organisasi Kesehatan Dunia – WHO

World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia PBB memperingatkan bahwa lansia yang hidup lebih lama, membutuhkan perawatan kesehatan jangka panjang.

WHO menambahkan bahwa seiring dengan bertambahnya usia, makan masalah kesehatan akan bertambah pula, artinya kebutuhan layanan kesehatan akan lebih diperlukan.

Kaum Lansia Semakin Banyak

“Di seluruh dunia, harapan hidup orang tua terus meningkat,” kata WHO dalam siaran pers.

“Pada tahun 2020, untuk pertama kalinya dalam sejarah, jumlah orang yang berusia 60 tahun dan lebih tua akan melebihi jumlah anak-anak muda dari lima tahun.

“Pada tahun 2050, populasi dunia yang berusia 60 tahun dan lebih tua diharapkan mencapai angka total dua miliar, naik dari 841.000.000 hari ini.”

WHO juga menambahkan: “Delapan puluh persen dari orang-orang yang lebih tua akan hidup di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. “

Dalam gambaran WHO yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Inggris The Lancet, mengatakan umur panjang belum tentu terkait dengan kesehatan yang baik.

Masih menurut WHO, sebagian besar dari beban global penyakit terkonsentrasi pada orang berusia di atas 60 tahun.

Penyakit Lansia yang Sering Muncul

Sebagian besar akan menghadapi masalah dalam bentuk penyakit jangka panjang seperti kanker, penyakit pernapasan, arthritis dan gangguan mental dan neurologis.

Di samping itu, jumlah orang dengan demensia, misalnya, diperkirakan akan meningkat dari 44 juta sekarang menjadi 135 juta pada tahun 2050, kata WHO.

Fenomena penuaan diperlukan “Reformasi mendasar dan sistematis” dari perawatan kesehatan dan sosial sistem, tambahnya.

Fokus berikutnya adalah “agenda utama dan prioritas” kata Sommath Chatterji dari Departemen Statistik Kesehatan WHO, dengan alasan bahwa tindakan tidak harus mahal untuk menjadi efektif.

Solusi Sederhana nan Efektif

Pilihan yang terjangkau termasuk klinik keliling untuk masyarakat pedesaan, meningkatkan cakupan vaksin dan saran untuk hidup sehat,

mengurangi asupan garam dan penggunaan tembakau, dan memungkinkan orang-orang yang cocok untuk tetap dalam angkatan kerja lebih lama.

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat