—
Tim Kesehatan Organisasi Asgar
Berdasarkan hasil dari serangkaian penelitian ditemukan bahwa dengan aktivitas rutin dapat menambah kebahagiaan dan meningkatkan kualitas hidup kita.
Para peneliti di Douglas Mental Health University Institute telah menemukan bahwa jadwal yang terstruktur dengan waktu yang ditetapkan makan dan yang lebih penting yaitu tidur lebih awal dapat meningkatkan kualitas hidup dan bahkan bisa membantu mencegah penyakit mental.
Ini tentang lebih dari menaati jam sirkadian, internal 24 jam waktu yang mengontrol siklus tidur-bangun kita, pada studi baru menyebutkan bukti bahwa kegiatan sehari-hari yang diatur oleh empat jam irama ultradian.
Ini bisa menjelaskan mengapa kita makan tiga kali merata per hari di banyak budaya, menurut para peneliti, yang pada penelitian ini mengkritisi dalam memahami kesehatan mental.
Irama ultradian diaktifkan oleh dopamin, yaitu hormon merasa-baik dari yang ketidakseimbangan berhubungan dengan individu yang menderita penyakit bipolar, yang irama ultradian sering membentang dari empat sampai 48 jam.
Bayi yang belum besar adalah cukup untuk tidur di malam hari memberikan bukti jelas adanya irama ultradian, bagaimanapun, penelitian ini dilakukan pada tikus yang dimodifikasi secara genetik.
Tidur tidak teratur, dikenal sebagai produk sampingan dari sirkadian gangguan ritme, sebenarnya adalah hasil dari irama ultradian dilemparkan dari keteraturan.
Sebuah pusat kontrol di dalam tubuh yang doles keluar dopamin secara empat jam reguler slackens dan hormon hanya akan dihasilkan setiap 48 jam.
Tim peneliti mengatakan ini bisa menjelaskan mengapa masalah kesehatan mental seperti mania dan depresi berjalan pada siklus 48 jam.
Temuan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal online eLife, bisa memiliki implikasi untuk kesehatan mental kesejahteraan.
Sementara irama ultradian bukan penemuan baru, mereka jarang menjadi berita utama, meskipun yang mungkin berubah sebagai ilmu mengambil minat pada ritme kehidupan dan hubungan mereka dengan kebahagiaan kita.
Pada bulan Desember, para peneliti di Binghampton University di Amerika Serikat menemukan bahwa siswa yang terus biasa,
waktu tidur awal memiliki pikiran negatif lebih sedikit daripada rekan-rekan mereka yang sering menghabiskan malam berpesta atau menjejalkan untuk ujian di kesunyian.
Temuan tim menunjukkan hubungan antara pemikiran berulang negatif dan tidur gangguan yaitu mereka yang sering begadang dan sering terlambat bangun pagi-pagi dan dengan demikian tidak cukup tidur.
“Jika temuan lebih mendukung hubungan antara waktu tidur dan berpikir negatif berulang, ini bisa suatu hari nanti menjadi pengobatanbaru individu dengan gangguan internalisasi” kata seorang anggota peneliti yang bernama Meredith Coles.
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat.