—
Tim Pertanian Organisasi Asgar
Salah satu tanaman yang sangat akrab dengan masyarakat negara kita Indonesia adalah talas. Di samping rasanya yang enak, talas ini juga gampang ditemukan.
Di sebagian wilayah Indonesia, talas ada yang dikonsumsi sebagai makanan pokok, dan di wilayah yang lain, talas dimakan hanya sebagai makanan tambahan.
Tapi banyak yang tidak tahu mengenai bagaimana cara mudah untuk menanam talas seperti yang dimaksud tadi, apa alatnya, dimana mencari alatnya, kapan dibutuhkan, kepada siapa minta tolong, dan berapa biaya beli jika ada yang jual.
Berdasarkan bebeberapa penelitian, talas adalah tanaman yang bergizi. Talas mengandung karbohidrat yang tinggi, protein, lemak dan vitamin.
Selain itu talas juga bisa banyak manfaat lainnya pelepah daunnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat, dan ada juga yang dijadikan sebagai pembungkus.
Oleh karena itu, berikut ini akan disampaikan mengenai cara budidaya, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemupukan, dan pemanenan tanaman talas.
Syarat tumbuh Talas:
Talas dapat tumbuh baik di sebagian besar wilayah Indonesia. Bisa di daerah dekat pantai, bisa juga di daerah pengunungan.
Ketinggian wilayah yang dapat digunakan untuk menanam talas adalah sampai pada ketinggian 1000 m dpl (di atas permukaan laut)
Cara Budidaya Talas
1. Pembibitan
Secara umum, Ada dua cara untuk pembibitan, yaitu dengan tunas dan umbi.
Jika kita ingin melakukan pembibitan dengan memanfaatkan tunas, maka tunas itu diperoleh dari talas yang telah berumur 5–7 bulan, yaitu tunas kedua dan dan ketiga.
Dan jika kita ingin melakukan pembibitan dengan umbi, maka sebaiknya dipilih bagian umbi yang dekat dengan titik tumbuh. Lalu irislah dan tinggalkanlah satu mata bakal tunas.
Penting diingat, umbi yang diiris dianginkan terlebih dahulu dan waktu disemaikan lapisan bagian dalam irisan dilapisi abu.
Kemudian setelah berdaun 2-3 lembar, umbi siap ditanam pada tanah yang telah diolah sampai gembur, dengan jarak tanam 75 x 75 cm dan dalam 30 cm.
2. Penanaman
Pengaturan jarak tanam tergantung dari varietas dan ukuran tanaman. Talas biasanya ditanam dalam dua baris di bedengan selebar 1,2 m, dengan jarak 45 cm di dalam baris.
Jika kita ingin melakukan pembibitan dengan memanfaatkan tunas, maka tunas itu diperoleh dari talas yang telah berumur 5–7 bulan, yaitu tunas kedua dan dan ketiga.
Sedangkan kalau pembibitan dilakukan dengan umbi, maka penanaman siap dilakukan setelah umbi berdaun 2-3 lembar, lalu ditanaman pada tanah yang telah diolah sampai gembur, dengan jarak tanam 75 x 75 cm dan dalam 30 cm.
3. Pemeliharaan Tanaman Talas
Penyiangan
Tanaman talas juga perlu dibersihkan dari gulma dan tanaman perusak lainnya. Oleh karena itu, penyiangan diperlukan dan dilakuakan pada umur 1 bulan setelah tanam.
Pemupukan Talas
Langkah awal pemupukan adalah dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah yaitu mencampur sebanyak 1 ton pupuk kandang untuk tiap hektar.
Lalu pemupukan kimia yang pertama dilakukan 1 bulan setelah bibit di tanam, yaitu dengan menggunakan Urea dan NPK.
Setelah itu dilakukan pula pemupukan dengan Urea dan NPK lagi. Yaitu pada umur tanaman 3 bulan, dan setelahnya yaitu pada umur 5 bulan.
Penyiraman dan Kebutuhan Air
Karena tanaman talas membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air, maka dibutuhkan banyak air.
Perlu diingat, tanaman talas akan susah tumbuh bila tidak tersedia cukup air atau sedang terjadi musim kemarau panjang.
Oleh karena itu, tanaman talas perlu disiram dengan cukup. Atau kita bisa mensiasati dengan trik khusus, yaitu mengusahakan menanam talas sebelum atau menjelang musim hujan.
4. Panen Talas
Untuk melakukan pemanenan talas, kita harus menunggu sampai talas berusia antara 6 sampai 9 bulan. Itu secara rata-rata.
Namun tak jarang juga, ada petani yang melakukan panen setelah berumur 1 tahun.
Di lain pihak, ada juga bibit unggul talas yang bagus dan dapat dilakukan panen pada usia talas antara 4-5 bulan.
Cara melakukan panen adalah sederhana. Cukup dengan menggali umbi talas. Kemudian pohon talas dicabut.
Setelah itu pelepah dari talas dipotong sepanjang 20-30 cm dari pangkal umbi. Kemudian akarnya dibuang.
Lalu umbinya dibersihkan dengan cara membuang tanah ada pada umbi tadi.
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat.