—
Tim Organisasi Asgar Menelusuri Indahnya Jepang
Pada perayaan dan upacara tradisional di Jepang, sering ditemui sebuah kendaraan atau tandu besar yang diarak, namanya adalah Mikoshi.
Makna dan Arti dari Mikoshi
Dalam aksara Jepang, Mikoshi dengan huruf hiragana ditulis みこし, dan dengan huruf kanji ditulis sebagai 神輿 atau 御輿. Ada juga yang menyebut Mikoshi dengan shin’yo.
Mikoshi adalah tandu yang dihias dengan megah seperti sebuah yagura, ada juga yang menyebut dengan kuil portabel.
Pengikut Shinto percaya bahwa itu berfungsi sebagai kendaraan untuk mengangkut dewa di Jepang saat bergerak antara kuil utama dan kuil selama festival atau ketika pindah ke sebuah kuil baru.
Seringkali, mikoshi menyerupai sebuah bangunan miniatur, dengan pilar-pilar, dinding, atap, sebuah beranda, dan pagar.
Pada penyelenggaraan matsuri, mikoshi diusung beramai-ramai di pundak oleh para penganut, dan dibawa berpawai keliling kota.
Mikoshi ini digunakan untuk membawa objek pemujaan atau roh dari persemayaman permanen ke tempat peristirahatan sementara (otabisho) selama berlangsungnya matsuri, dengan maksud untuk menenangkan mereka.
Bentuk, Rupa, dan Bahan Mikoshi
Kebanyakan mikoshi dibuat dari kayu yang dipernis hitam. Komponen terdiri dari sepasang kayu pemikul, bagian badan, dan atap.
Lalu ada dua batang kayu pemikul yang dipasang sejajar pada bagian bawah juga berfungsi sebagai penyangga bagian badan.
Bentuk bagian badan Mikoshi ada yang berbentuk persegi, heksagonal, atau oktagonal. Pada puncak atap biasanya dipasang hiasan patung burung hōō
Perjalanan Mikoshi
Warga membawa Mikoshi di bahu dan parade mereka di sekitar wilayahnya. Parade ini memiliki arti bahwa “membersihkan wilayah mereka” dan “menyebarkan kuasa Tuhan”.
Ketika orang membawa Mikoshi di bahu mereka, mereka berteriak dan menyerukan kata “Wasshoi! Wasshoi! “.
Bahkan Orang Jepang tidak tahu asal-usul “Wasshoi” secara detail, tapi pendapat dari “Wa wo seou”, artinya menaruh kedamaian di belakang, dalam bahasa Jepang.
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat.