Bukan hanya ingin hemat BBM, tapi masyarakat makin sadar akan kebersihan lingkungan. Jadi tidak heran kalau makin banyak yang membeli mobil hibrid.
Penjualan mobil hibrid terus meningkat
The LA Times melaporkan bahwa penjualan kendaraan hibrida sedang meroket naik. Menurut publikasi, penjualan kendaraan hibrida naik 32% pada bulan Januari dan Februari 2013 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Pada saat yang sama, pangsa pasar keseluruhan untuk hibrida di industri otomotif telah mencapai kenaikan sebesar 4% dan beberapa memprediksi bahwa persentase pasar bisa dua kali lipat pada akhir dekade ini.
Jajaran mobil hibrida yang sering dicari
Jenis yang paling umum dari hibrida adalah seperti Toyota Prius yang menggunakan daya baterai sebagai pengganti mesin bensin, dan bisa dipakai secara bersamaan dalam keadaan tertentu untuk meningkatkan ekonomi bahan bakar.
Di samping itu ada juga plug-in kendaraan hybrid yang mampu berjalan pada tenaga listrik saja untuk jangka waktu yang lebih lama. Adalah mobil Chevrolet Volst yang mempu berjalan sejauh 35 mil.
Ada juga klasifikasi ketiga kendaraan hybrid yang menggunakan teknologi tidak terutama ditujukan untuk meningkatkan ekonomi bahan bakar, tetapi untuk meningkatkan kinerja. Contoh kategori ini adalah Ferrari LaFerrari.
Dalam aplikasi tertentu, sistem hybrid lebih mirip seperti sistem KERS yang digunakan dalam balap Formula Satu, sedikit berbeda dengan sistem yang ada pada Toyota Prius.
Mobil LaFerrari menggunakan sistem hibrida untuk meningkatkan kinerja RPM rendah sehingga para ahli mampu men-tune V12 lebih galak di band RPM tinggi.
Harga yang mahal adalah tantangan mobil hibrid
Meskipun popularitas mobil hibrid terus meningkat, tapi penjualan yang naik drastis masih akan sulit untuk beberapa tahun ke depan.
Salah satu alasan adalah mengenai harga batrai yang masih terlalu tinggi. Apalagi jika diperlukan adanya penggantian batrai pada beberapa titik, yang juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Tapi Toyota mencatat bahwa 90% dari mobil Prius yang elah terjual sejak diluncurkan pada tahun 2000 masih berada di jalan sampai hari ini, tanpa memerlukan penggantian batrai.
Dan tes yang dilakukan oleh Consumer Reports pada tahun 2011 menunjukkan bahwa bungkusan baterai Prius masih bagus walau sudah dipakai selama lebih dari 10 tahun.
Publikasi ini menguji Prius hampir 10 tahun dengan odometer pada angka 206.000 mil. Hasil dikumpulkan mulai dari ketika Toyota Prius pertama kali diuji pada tahun 2001.
Pengujian menunjukkan bahwa Prius akan mencetak ekonomi bahan bakar 40,6 mpg secara keseluruhan, Prius dengan odometer 206 ribu hanya sedikit lebih rendah yaitu pada 40,4 mpg.