Temuan Terkini, Hati-hati, Pengawet Makanan Biasa Dapat Menghambat Aktivitas Sistem Kekebalan

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Berdasarkan serangkaian studi dan penelitian ditemukan bahwa ada Temuan Terkini, Hati-hati, Pengawet Makanan Biasa Dapat Menghambat Aktivitas Sistem Kekebalan.

Penelitian baru yang memeriksa data dari ToxCast, database skrining toksisitas Badan Perlindungan Lingkungan, menimbulkan pertanyaan tentang keamanan pengawet makanan yang biasa digunakan yang dikenal sebagai tert-butylhydroquinone (tBHQ) atau E319.

Senyawa tersebut diduga dapat mengganggu fungsi kekebalan, meskipun otoritas kesehatan Amerika Serikat dan Eropa menganggap zat tambahan tersebut aman dalam konsentrasi rendah.

Peneliti kesehatan masyarakat menyerukan pengawasan yang lebih besar terhadap efek imunologis dari aditif makanan, terutama yang dapat merusak pertahanan sistem kekebalan terhadap infeksi atau kanker, seperti dengan tBHQ.

Menurut Scott Faber, dari Kelompok Kerja Lingkungan yaitu sebuah organisasi nirlaba yang mensponsori penelitian baru yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak mengevaluasi ulang bahan tambahan makanan yang telah disetujui sebelumnya ketika ilmu baru tersedia, sementara produsen makanan telah tidak ada insentif untuk mengubah formula mereka.

“Terlalu sering, FDA mengizinkan industri makanan dan kimia untuk menentukan bahan mana yang aman untuk dikonsumsi.

Penelitian kami menunjukkan betapa pentingnya FDA untuk melihat kedua bahan ini dan menguji keamanan semua bahan kimia makanan.”

Studi tersebut menyarankan data ToxCast, yang didasarkan pada studi hewan * dan mekanistik, mengungkapkan sejumlah tanda tBHQ mempengaruhi aktivitas kekebalan.

Penyelidikan lebih lanjut perlu dilakukan untuk lebih memahami bagaimana senyawa ini mempengaruhi parameter kekebalan manusia, termasuk “pertahanan melawan infeksi, tanggapan kekebalan anti-tumor, dan reaktivitas autoimun.”

[* Sebuah penelitian pada hewan yang diterbitkan pada tahun 2019 menemukan tikus yang dibesarkan dengan pola makan tBHQ menunjukkan respons kekebalan yang terganggu terhadap infeksi influenza.]

“Dari perspektif kebijakan publik, penemuan zat-zat yang telah lama digunakan dalam produk konsumen dan produk makanan menunjukkan bahwa evaluasi keamanan pra-pasar zat-zat ini tidak memadai,” para peneliti menyimpulkan.

“Kami merekomendasikan bahwa pengujian imunotoksisitas harus diprioritaskan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan analisis imunotoksisitas, dalam perkiraan kami, harus menjadi bagian integral dari penilaian keamanan bahan kimia.”

Demikianlah yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat.