—
Tim Kesehatan Organisasi Asgar
Berdasarkan hasil dari sebuah penelitian baru ditemukan bahwa nyamuk yang terinfeksi dengan parasit penyebab malaria plasmodium lebih tertarik ke bau manusia dibandingkan nyamuk yang tidak terinfeksi.
Para meneliti menginvestigasi respon nyamuk yang terinfeksi dengan P. falciparum parasit malaria dan tidak terinfeksi terhadap bau manusia yang dikumpulkan pada matriks kain.
Nyamuk yang terinfeksi parasit mendarat dan diselidiki secara signifikan lebih dari nyamuk yang tidak terinfeksi dalam menanggapi bau.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa parasit malaria dapat mengubah perilaku nyamuk dengan cara yang meningkatkan tingkat penularan malaria.
Misalnya, nyamuk yang terinfeksi malaria juga mengkonsumsi lebih banyak darah dan makan darah lebih sering dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tidak terinfeksi.
Untuk pertama kalinya studi ini melaporkan bahwa “nyamuk malaria perempuan yang terinfeksi lebih tertarik pada bau manusia daripada nyamuk yang tidak terinfeksi”
Menurut para peneliti, studi perilaku nyamuk dalam konteks penularan malaria biasanya menggunakan subyek nyamuk yang tidak terinfeksi.
Serta studi mereka menunjukkan bahwa studi perilaku tersebut mungkin tidak selalu menjadi wakil dari perilaku nyamuk yang terinfeksi.
Mereka menyimpulkan bahwa memahami perubahan penciuman yang mendasari perilaku tersebut nyamuk yang terinfeksi dapat membantu mengidentifikasi senyawa baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan perangkap nyamuk untuk program pengawasan.
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat