—
Tim Kesehatan Organisasi Asgar
Melalui sebuah studi dan penelitian ditemukan bahwa sebuah obat baru telah terbukti efektif dalam mencegah penyebaran strain yang berbeda dari influenza dalam model laboratorium termasuk strain yang resisten terhadap virus.
Terobosan yang dipublikasikan di Science, adalah hasil dari kolaborasi global antara ilmuwan dari CSIRO, University of British Columbia dan University of Bath.
Ilmuwan CSIRO Dr Jenny McKimm-Breschkin, seorang peneliti di tim yang mengembangkan obat pertama flu Relenza,
mengatakan bahwa pemahaman bagaimana virus flu menjadi resisten terhadap obat telah membantu mereka untuk merancang sebuah obat flu yang lebih baik.
“Obat baru yang efektif terhadap strain resisten. Sebagai tempat dimana obat mengikat ditemukan pada semua strain flu, obat baru ini diharapkan akan efektif bahkan terhadap strain flu di masa depan.
“Dengan jutaan unggas saat ini terinfeksi dengan ‘flu burung’ global, masih ada kekhawatiran tentang adaptasi dan potensi untuk menyebar di antara manusia, menyebabkan pandemi berikutnya,” tambahnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), influenza membunuh sekitar 500.000 orang setiap tahun, dengan sampai 2.500 dari kematian terjadi di Australia.
Meskipun diharapkan obat akan efektif terhadap strain masa depan virus flu, para ilmuwan mengindikasikan akan butuh waktu selama tujuh tahun sebelum tersedia untuk umum.
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat