Bahaya Junk Food, Dapat Membuat Cepat Lelah dan Menjadi Malas

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Jaman sekarang banyak orang yang gemar dan banyak membeli pada makanan Junk Food, ada juga yang menyebut Fast Food.

Mereka yang mengkonsumsi makanan tersebut punya alasan sendiri, ada yang bilang karena rasanya enak, ada juga yang bilang supaya terlihat keren dan mewah.

Berdasarkan hasil dari sebuah penelitian terbaru ditemukan bahwa pola makan yang kaya dengan makanan olahan dan lemak yang membuat badan cepat gemuk, sebenarnya menyebabkan kelelahan, kurangnya motivasi dan penurunan kinerja.

Hasil penelitian tersebut juga diterbitkan dalam edisi Bulan April 2014 dalam Jurnal Physiology & Behavior.

Proses dan Metode Penelitian

Penelitian ini dipimpin oleh Dr Blaisdell. Bersama seluruh anggota tim, peneliti membagi kelompok sampel dari 32 tikus betina menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama diberi diet makanan yang relatif belum diproses, sedangkan yang kedua diberi “junk food” diet makanan yang diproses kaya gula dan lemak jenuh.

Kemudian semua tikus tadi disuruh untuk menyelesaikan tugas dasar yaitu mendorong tuas atau untuk menerima makanan atau hadiah air.

Setelah tiga bulan masa percobaan, para peneliti mengamati, tidak mengejutkan, bahwa tikus dengan pola makan junk food tumbuh jauh lebih gemuk daripada tikus yang lain.

Temuan lebih menarik, bagaimanapun, adalah bahwa kinerja ini tikus obesitas hanya dapat melaksanakan tugas dengan buruk sekali.

Ini terjadi karena mereka mengambil istirahat lebih lama daripada tikus kurus antara melaksanakan tugas. Para peneliti merujuk pada kurangnya motivasi sebagai “kerusakan kognitif.”

Pada akhir enam bulan percobaan, para peneliti membalikkan pola makan semua tikus tadi. Para peneliti pun mulai mengamati kembali.

Tapi setelah sembilan hari pada makanan yang kurang diproses, tikus obesitas menunjukkan sedikit perubahan berat badan dan tidak ada perubahan dalam respon mereka terhadap tugas yang diberikan peneliti.

Demikian pula di pihak lain, tikus kurus tetap ramping dan tidak menunjukkan penurunan motivasi setelah sembilan hari diberikan pola makan junk food.

Menurut para peneliti, temuan ini menunjukkan bahwa itu adalah kebiasaan jangka panjang dalam pola makan, bukan pola makan sesaat atau binges junk food.

Para peneliti menunjukkan bahwa temuan ini sangat mungkin untuk diterapkan pada manusia, yang sistem fisiologis mirip dengan tikus.

Berdasarkan itu, Dr. Blaisdell berkesimpulan bahwa studi ini menunjukkan bahwa sikap masyarakat saat ini terhadap obesitas harus dipertimbangkan kembali.

Dr. Blaisdell pun menyampaikan kesimpulannya bahwa: “Orang gemuk sering mendapatkan stigma sebagai orang yang kurang disiplin dan malas”

“Kami menafsirkan hasil kami menunjukkan bahwa sebagai ide umum digambarkan di media bahwa orang menjadi gemuk karena mereka malas adalah salah.

Data kami menunjukkan bahwa pola makan obesitas merupakan penyebab, bukan efek dari sifat malas.

Apakah pola makan menyebabkan kelelahan atau diet menyebabkan obesitas, yang bisa menyebabkan kelelahan.”

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat