—
Tim Kesehatan Organisasi Asgar
Penyakit kanker kandung kemih dewasa ini sudah banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Tapi ternyata tingkat keparahan kanker tersebut dapat diperkirakan dengan beberapa kebiasaan hidup kita.
Berdasarkan hasil dari sebuah penelitian, ditemukan bahwa tidak hanya merokok yang menyebabkan terjadinya kanker kandung kemih, tapi juga berpengaruh pada tingkat keparahan penyakit tersebut.
Fakta yang ditemukan adalah jika ada seseorang yang merupakan perokok berat, maka dia akan lebih memiliki kemungkinan lebih besar terkena kanker kandung kemih yang sangat parah dan mematikan.
Proses Penelitian yang dilakukan
Penelitian ini dipublikasikan secara online pada bagian utama dari media kanker terkemuka dunia, yaitu sebuah jurnal yang dianalisa secara mendalam dari American Cancer Society.
Penelitian ini juga menemukan bahwa sebuah panel penanda kanker kandung kemih dapat memprediksi kasus-kasus tertentu apakah berada pada risiko tertinggi yang berujung pada kematian.
Para peneliti telah mengetahui bahwa merokok adalah salah satu penyebab paling umum dari kanker kandung kemih, tetapi mereka sudah bertanya-tanya apakah itu juga mempengaruhi bagaimana penyakit berkembang.
Untuk menyelidiki, Richard J. Cote, MD, dari University of Miami Miller School of Medicine, dan Anirban Mitra, MD, PhD, dari Sekolah Kedokteran Keck dari University of Southern California, memimpin tim yang menganalisa tumor kandung kemih.
Mereka juga menganalisa riwayat merokok terhadap 212 pasien multi-etnis yang direkrut melalui Los Angeles County Cancer Surveillance Program antara tahun 1987 dan 1996.
Para peneliti menemukan bahwa kanker kandung kemih yang berkembang pada individu yang merupakan perokok berat.
Hasilnya adalah mereka lebih cenderung memiliki kanker kandung kemih yang mematikan, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok, atau yang merokok tapi tidak terlalu sering.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa perubahan dalam protein tertentu sering terdapat dalam kanker kandung kemih yang sudah sangat mematikan.
“Kami telah mengidentifikasi sebuah panel sembilan penanda molekuler yang kokoh dan reproducibly dapat memprediksi prognosis kanker kandung kemih independen kriteria klinis standar dan riwayat merokok,” kata Dr Mitra.
Pasien dengan perubahan dalam enam sampai sembilan penanda memiliki hasil yang sangat buruk, meningkatkan hipotesis bahwa individu-individu bisa memperoleh keuntungan dari pengobatan yang lebih agresif.
Karena jumlah perubahan protein ini adalah berbanding lurus dengan hasil kesehatan pasien secara progresif
Temuan ini mengkonfirmasi teori bahwa akumulasi perubahan lebih penting daripada perubahan individu dalam menentukan karakteristik kanker tertentu.
Hubungan antara intensitas merokok dan prognosis ditemukan dalam penelitian ini menunjuk ke efek berbahaya dari merokok secara bertahap.
“Temuan penelitian ini sangat relevan secara klinis sebagai kanker kandung kemih merupakan salah satu keganasan yang paling mahal untuk diobati”
Demikian disampaikan oleh Dr Cote, yang adalah seorang Direktur pada Genitourinary Malignancies Program at University of Miami’s Sylvester Comprehensive Cancer Center.
“Pengelolaan pasien secara intensif sangat diperlukan untuk penyakit ini sebagai stratifikasi klinis, yang saat ini tidak dapat memprediksi hasil dari setiap pasien yang berbeda”
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat