—
Tim Pertanian Organisasi Asgar
Banyak di antara kita, baik itu keluarga, sahabat dan rekan kantor yang mungkin mendengar istilah Budidaya Gandum, dan ingin mengusahakannya.
Tapi banyak di antara kita yang belum tahu dan bertanya, tentang apa itu Budidaya Gandum, bagaimana cara,
kapan bisa tersedia, berapa biaya, kenapa bisa jadi peluang, dimana tempat, dan kepada siapa bisa bertanya.
Oleh karena itu, bersama ini Organisasi Asgar akan berbagai tips dan trik mudah cara mendapatkannya, semoga bermanfaat.
Menanam Gandum di Daerah Tropis
Banyak orang yang merasa pesimis untuk menanam gandum di negara tropis, karena habitat alami dari gandum adalah daerah sub tropis.
Berkat penggunaan teknologi, ternyata di negara kita bisa untuk menanam gandum. Ini diupayakan karena tingginya kebutuhan pada gandum di Indonesia.
Kebutuhan Domestik akan Gandum
Kebutuhan Indonesia pada gandum cukup tinggi. Istilah gandum kurang populer bagi kita, karena kita lebih sering menyebutnya terigu.
Tepung terigu adalah bahan yang penting bagi kita, karena banyak sekali produk makanan yang mengandalkan tepung terigu sebagai bahan pokoknya.
Banyak produk olahan yang berasal dari tepung terigu seperti kue, roti, dan penganan lainnya.
Akibat banyaknya permintaan pada tepung terigu, harganya pun cendrung naik di pasaran.
Apalagi kita masih mengandalkan import untuk memenuhi kebutuhan terigu dalam negeri.
Teknologi untuk menanam gandum di Indonesia
Kementrian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian melakukan studi dan penelitian untuk membudidayakan gandum di Indonesia.
Cara pertama yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan varietas atau galur gandum dari negara lain.
Pernah dikembangkan gandum yang berasal negara sub tropis. Tapi masalah yang timbul adalah gandum yang didapat hanyak bisa ditanam pada dataran tinggi saja.
Masalah lain adalah dataran tinggi yang sering terjadi erosi. Apalagi banyak petani di daerah pegunungan lebih tertarik menanam sayuran dibanding dengan menanam gandum.
Oleh karena masalah tersebut di atas, akhirnya Badan Litbang Petanian melakukan perakitan varietas gandum unggul yang dapat ditanam di daerah tropis serta dapat beradaptasi di dataran rendah.
Akhirnya ditemukan beberapa varietas gandum yang dapat tumbuh di dataran rendah yaitu varietas introduksi SKAUZ, OASISwe, Selayar, Nias, dan Dewata.
Setelah diteliti, ditemukan hasil bahwa gandum tropis (dataran rendah) mampu berbunga lebih cepat yaitu antara 35 sampai 51 hari.
Sedangkan gandum dataran tinggi mampu berbunga dalam kurun waktu 55 sampai 60 hari
Setelah dibudidayakan hasil yang didapat adalah sebanyak 2,4 ton per hektar dengan menggunakan varietas introduksi OASIS -SKAUZ.
Sementara dengan menggunakan varietas unggul nasional “Selayar” didapat hasil 1,9 ton per hektar.
Untuk varietas “Nias” didapat hasil sebanyak 1,6 ton per hektar. Sedangkan untuk varietas “Dewata” didapatkan hasil sebanyak 1,3 ton per hektar.
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat