Tim Kesehatan Organisasi Asgar
Berdasarkan serangkaian studi dan penelitian ditemukan bahwa ada Penelitian Baru, Para ilmuwan menemukan metode baru untuk meningkatkan regenerasi otot dan membangun kembali jaringan
Salah satu efek penuaan yang paling jelas adalah hilangnya massa otot – para ilmuwan di Salk Institute di California, AS, mungkin telah menemukan cara untuk mengatasi masalah ini dan memungkinkan regenerasi jaringan yang lebih efektif pada orang dewasa yang menua serta atlet.
Menggunakan kombinasi senyawa molekuler, para ilmuwan menunjukkan bahwa regenerasi sel otot pada tikus dimungkinkan dengan mengaktifkan prekursor sel otot, yang disebut nenek moyang miogenik.
Senyawa ini, sering disebut faktor Yamanaka, setelah ilmuwan Jepang menemukannya, adalah kombinasi protein (disebut faktor transkripsi) yang mengontrol bagaimana DNA disalin untuk diterjemahkan ke dalam protein lain.
Dalam penelitian sel punca, faktor Yamanaka digunakan untuk mengubah sel khusus menjadi sel punca pluripoten, yang berarti mereka memiliki kemampuan untuk menjadi berbagai jenis sel.
“Hilangnya nenek moyang ini telah dikaitkan dengan degenerasi otot terkait usia,” kata Profesor Salk Juan Carlos Izpisua Belmonte.
“Studi kami mengungkap faktor-faktor spesifik yang mampu mempercepat regenerasi otot, serta mengungkap mekanisme yang menyebabkan hal ini terjadi.”
Dalam studi ini, para ilmuwan menggunakan dua model tikus yang berbeda untuk menunjukkan dengan tepat perubahan spesifik sel induk otot atau spesifik niche setelah penambahan faktor Yamanaka.
Mereka fokus pada tikus yang lebih muda untuk mempelajari efek dari faktor-faktor yang tidak bergantung pada usia.
[Regenerasi otot dimediasi oleh sel induk otot; mereka juga disebut sel satelit, yang terletak di ceruk antara lapisan jaringan ikat (lamina basal) dan serat otot (miofiber).]
Dalam model khusus myofiber, mereka menemukan bahwa menambahkan faktor Yamanaka mempercepat regenerasi otot pada tikus dengan mengurangi tingkat protein yang disebut Wnt4 di ceruk, yang pada gilirannya mengaktifkan sel satelit.
Sebaliknya, dalam model khusus sel satelit, faktor Yamanaka tidak mengaktifkan sel satelit dan tidak meningkatkan regenerasi otot, menunjukkan bahwa Wnt4 memainkan peran penting dalam regenerasi otot.
Pengamatan dari penelitian ini pada akhirnya dapat mengarah pada perawatan baru dengan mengurangi Tingkat Wnt4 di otot rangka atau menghalangi komunikasi antara Wnt4 dan sel induk otot.
Para ilmuwan saat ini menggunakan teknologi pengeditan gen yang baru dikembangkan di lab Izpisua Belmonte untuk mempercepat pemulihan otot setelah cedera dan meningkatkan fungsi otot.
Demikianlah yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat.