—
Tim Kesehatan Organisasi Asgar
Dewasa ini banyak sekali obat penghilang rasa sakit yang beredar, mulai dari yang umum seperti aspirin, morfin, dan lain sebagainya.
Sekarang sudah ditemukan sebuah obat penghilang rasa sakit yang terbukti sangat ampuh, tapi asalnya itu membuat kita seolah tak percaya, yaitu dari bisa racun ular kobra.
Bagi kita mungkin sangat menakutkan jika bicara tentang racun ular kobra, karena hanya dengan satu gigitan dari ular kobra, dapat membunuh seorang pria dewasa dalam hitungan jam.
Proses dan Metode Penelitian
Berdasarkan hasil dari sebuah penelitian ditemukan bahwa racun dari ular yang mematikan tersebut dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.
Para peneliti di National University of Singapore telah membuat obat penghilang rasa sakit dari bisa racun ular cobra yang sangat kuat dan ampuh, ditemukan bahwa obat ini 20 kali lebih kuat dari morfin.
Kekuatan yan gluar biasa itu dapat sangat efektif untuk menangani nyeri neuropatik, yang sering disebabkan oleh kerusakan saraf dan sangat sulit untuk diobati.
Tim peneliti mengatakan hasil ini sangat penting, karena melalui tes laboratorium sejauh ini menunjukkan bahwa obat dari racun kobra ini tidak menimbulkan efek samping, walau sudah digunakan selama 2.000 kali.
Ini tidak seperti obat penghilang rasa sakit lain yang digunakan saat ini, kata pemimpin peneliti yang bernama Kini Manjunatha.
Contohnya adalah, ketika kita mencoba menghilangkan rasa sakit dengan menggunakan morfin, maka akan timbul berbagai masalah, mulai dari sembelit, dan juga kecanduan.
Demikian juga dengan obat penghilang rasa sakit yang umum digunakan seperti aspirin, yang ternyata dapat menyebabkan nyeri lambung.
Obat baru ini selanjutnya akan diuji dalam uji klinis mulai tahun depan. Dengan harapan obat ini dapat dipasarkan pada tahun 2016 atau 2017.
Profesor Kini, yang sangat kagum dengan ular sejak masih kecil ketika masih berada India.
Waktu itu dia sering mendengar penduduk desa meninggal akibat gigitan dari ular kobra.
“Protein dalam bisa ular sangat mirip dengan struktur protein manusia, namun protein pada manusia tidak beracun.”
Gigitan ular dapat membunuh hingga 100.000 orang setiap tahun, namun semua bentuk racun dari ular berpotensi dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain.
Sebagai contoh adalah Captopril, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, dikembangkan dengan menggunakan racun ular berbisa.
Tapi ilmuwan Inggris telah menemukan bahwa bisa ular dapt diubah kembali menjadi molekul berbahaya.
Ini bisa membuka jalan bagi pengembangan obat baru untuk mengobati penyakit seperti kanker dan diabetes.
Penelitian universitas Singapura dimulai tahun 2003 dan telah menelan biaya $ 3 juta untuk saat ini, yang didanai secara internal maupun oleh Agency for Science, Technology and Research.
Prof Kini dan timnya telah susah payah menyaring racun raja kobra yang diimpor dari peternakan ular di kawasan komersial.
Hingga mereka mengidentifikasi protein racun tunggal dengan properti penghilang rasa sakit.
Mereka kemudian mengisolasi bagian tertentu dari protein yang terlibat dalam proses. Tidak melakukan hal yang berarti tetap beracun.
Dari penelitian yang mereka lalukan, ditemukan bahwa raja racun kobra juga bisa membantu mengobati tekanan darah tinggi dan pembekuan darah yang berbahaya.
“Kita tahu mungkin hanya 1 persen dari manfaat bisa ular,” kata Prof Kini. “Ini adalah tantangan yang sangat menarik.”
Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat.