Metode Baru Hanya Memerlukan Sedikit Sel untuk Menganalisis Kanker

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Metode Baru Hanya Memerlukan Sedikit Sel untuk Menganalisis Kanker

Para peneliti di Singapura telah menemukan cara baru untuk menganalisis secara lebih baik tumor kanker dan beberapa bagian tubuh terdiri dari sel-sel langka, seperti sel-sel germinal yang berubah menjadi telur dan sperma.

Metode baru ini memungkinkan mereka untuk “memperbesar” populasi kecil sel sehingga dokter dan ilmuwan dapat mengamati perubahan di dalamnya.

Sebelumnya, misalnya, dokter mungkin tidak mampu menganalisis bagian tumor kanker yang terdiri dari sangat sedikit sel.

Pemetaan perubahan kimia dalam sel biasanya membutuhkan setidaknya satu juta sampai 10 juta sel untuk menebus hilangnya DNA sebagai protein yang diperlukan untuk dimurnikan selama analisis.

Metode baru, yang dikembangkan oleh para ilmuwan di Agency for Science, Technology and Research’s (A*Star) Genome Institute of Singapore (GIS). Mereka hanya membutuhkan beberapa ribu sel.

Hal ini cukup untuk mengidentifikasi perubahan yang disebabkan oleh senyawa kimia yang memodifikasi genom dan yang dikenal sebagai perubahan epigenetik.

Metode baru dapat menyebabkan pemahaman yang lebih baik penyakit seperti kanker. Hal ini juga bisa membantu dokter melacak efek pengobatan kanker lebih akurat.

Pekerjaan tim ini diterbitkan di jurnal ilmiah Developmental Cell. A * Star memiliki lisensi teknologi baru untuk sebuah perusahaan bioteknologi lokal, SG Microlab Devices.

Penelitia utama GIS yaitu Shyam Prabhakar mengatakan: “(Metode) ini mirip dengan memiliki mikroskop yang lebih kuat yang menyediakan lebih halus pandangan proses biologis kritis.”

Para ilmuwan menguji metode berhasil pada sejumlah kecil sel germinal tikus, yang dapat berubah menjadi sperma dan telur tikus ‘.

Direktur Eksekutif GIS yang bernama Ng Hui Huck mengatakan bahwa merekam perubahan DNA tersebut, yaitu bidang yang dikenal sebagai epigenomics, adalah “perbatasan” baru dalam penelitian biologi.

“Sementara urutan genom manusia memberitahu kami kode untuk hidup, ia tidak memberitahu kita bagaimana kode ini digunakan.”

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat.