—
Tim Kesehatan Organisasi Asgar
Sering kita menemukan, bahwa tanpa disadari telah tumbuh tumor atau kanker yang menggerogoti badan dan berbahaya bagi kesehatan kita.
Yang sangat menyedihkan, banyak yang baru sadar ketika tumor atau kanker sudah berada pada tingkat parah, dan membutuhkan biaya yang besar.
Dengan menggunakan teknologi terbaru, para ilmuan di Universitas Edinburgh melakukan sebuah penelitian dalam jangka lima tahun.
Tujuannya adalah mengembangkan sebuah sensor kecil yang dapat memantau tumor pada tingkat yang belum berbahaya.
Perangkat kecil tersebut adalah sebuah sensor dengan ukuran sebesar bulu mata. Alat ini ditanamkan ke tumor pasien. Alat ini dapat memantau aktivitas dan pertumbuhan kanker itu.
Para ahli percaya bahwa pengembangan alat ini dapat membantu dokter untuk memutuskan radioterapi dengan tepat. Kapan dan dimana perlu dilakukan kemoterapi, dengan tepat dan efisien.
Profesor Alan Murray dari Bidang Teknik Universitas Edinburgh memimpin proyek pengembangan alat ini. Beliau mengatakan bahwa para ahli termasuk ilmuwan, insinyur, dokter dan ilmuwan sosial akan bekerja untuk menangani penyakit kanker.
Kanker adalah masalah kesehatan terbesar saat ini. Profesor Murray dan timnya akan mengusahakan upaya terbaik melalui cara yang baru, dan belum pernah ada selama ini.
Tujuan kerja tim ini adalah untuk jangka panjang yaitu untuk membantu meringankan penderitaan dan meningkatkan kesembuhan bagi pasien kanker secara luas.
Chip miniatur dirancang untuk mengukur faktor-faktor penting tentang tumor, seperti tingkat oksigen darah mereka dan molekul biologis penting. Informasi tersebut kemudian akan ditransmisikan secara nirkabel ke staf medis.
Dengan data tersebut dapat membantu dokter untuk fokus pada daerah yang parah terkena tumor, dan memerlukan radioterapi yang lebih diintensifkan.
Sensor juga akan mengukur seberapa efektif semua pengobatan dalam membunuh sel-sel kanker. Cara ini memungkinkan terapi yang bisa fokus pada tiap pasien dengan tepat dan personal.
Prof Murray mengatakan bahwa timnya menerapkan radioterapi pada daerah yang tepat di mana tumor berada, serta bisa melakukannya secara teratur dan terjadwal.
Sensor pada chip ini dapat memberikan informasi mengenai tumor mana yang membutuhkan radioterapi intensitas yang lebih besar pada titik tertentu.
Tim Universitas Edinburgh bekerja sama dengan para ahli dari Universitas Heriot-Watt untuk mengembangkan teknologi ini. Mereka berharap untuk mengikuti dengan uji klinis.
Tim ini juga mulai memproduksi sensor baru serta makin memperkecil sensor yang sekarang sudah ada. Serta juga melacak kecendrungan seperti kadar oksigen dan suhu.
Pengembangan ini sebagian besar dilakukan oleh lembaga teknik dan kimia, mereka juga bekerja sama dengan sekolah kedokteran dan kedokteran hewan selama lima tahun.
Para ilmuwan sosial juga dilibatkan untuk memeriksa etika dan peraturan seputar proyek dan untuk memastikan bahwa temuannya dapat digunakan sesegera mungkin.
Prof Murray mengatakan bahwa butuh waktu beberapa tahun sebelum sensor dapat digunakan pada pasien. Tapi Profesor Muray mengharapkan uji klinis dapat dimulai dalam lima tahun ke depan.
Prof Murray juga menyampaikan bahwa tujuan utama pengembangan alat ini adalah untuk membunuh sel kanker dan meningkatkan tingkat pemulihan kanker.