Hati-hati, ada Bahaya Minuman Energi Bagi Anak Sekolah

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Hati-hati, ada Bahaya Minuman Energi Bagi Anak Sekolah

Berdasarkan hasil dari serangkaian penelitian terbaru ditemukan bahwa minuman energi adalah tidak sehat bagi para anak sekolah yang sedang tumbuh berkembang.

Anak-anak yang berusia antara 10 hingga 13 tahun yang mengkonsumsi minuman energi yang banyak gula yang dramatis lebih beresiko untuk hiperaktif dan tidak perhatian.

Itulah kesimpulan yang didapatkan oleh para peneliti dari Yale University di Amerika Serikat.

Lebih dari itu, para peneliti, yang studinya dipublikasikan dalam jurnal Academic Pediatrics, juga merekomendasikan bahwa anak-anak muda menghindari minuman energi.

Proses dan Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, para ilmuwan melibatkan sebanyak 1.649 orang anak-anak yang rata-rata memiliki usia 12,4 tahun.

“Karena jumlah total minuman manis meningkat, demikian pula risiko hiperaktif dan kurangnya perhatian gejala kalangan siswa sekolah menengah kami”

Begitu yang disampaikan oleh seorang ilmuwan yang bernama Profesor Jeanette Ickovics. “Yang penting, jelaslah bahwa minuman energi sangat berpengaruh pada anak”

Siswa mengungkapkan asupan sehari-hari mereka dari minuman manis,termasuk, namun tidak terbatas pada, minuman energi, dan kemudian diminta untuk menjalani penilaian untuk hiperaktif dan tidak perhatian dengan cara kuesioner lima item.

Anak-anak antara usia 10 dan 13 tahun yang mengkonsumsi minuman energi sarat gula yang dramatis lebih beresiko untuk hiperaktif dan tidak perhatian, menurut para peneliti dari Yale University di Amerika Serikat.

Siswa yang dilaporkan mengkonsumsi minuman energi yang 66% lebih mungkin untuk menyerah tidak perhatian dan hiperaktif, yang keduanya memiliki implikasi penting untuk kinerja akademis mereka.

Risiko hiperaktif dan tidak perhatian meningkat sebesar 14% untuk setiap minuman dengan zat pemanis tambahan yang mereka konsumsi, setelah data telah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, etnis dan diet secara keseluruhan.

Minuman populer tertentu mengandung hingga 40 gram gula, kata para peneliti, yang melampaui rekomendasi asupan gula harian maksimum antara 21 dan 33 gram per hari.

Para siswa yang bekerja dengan mengkonsumsi rata-rata dua minuman bergula per hari, termasuk minuman energi, dan jumlah itu meningkat menjadi tujuh kasus yang paling ekstrim.

Prof Ickovics menyatakan bahwa sekitar sepertiga dari anak-anak sekolah di Amerika Serikat kelebihan berat badan atau obesitas, dan minuman sarat gula dikenal sebagai sumber utama kalori asing dalam makanan mereka.

Penelitian lebih lanjut diperlukan, katanya, pada minuman manis dan hiperaktif, terutama di demografis minoritas.

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat