Ternyata, Upah dan Gaji Kecil Bisa Menyebabkan Hipertensi

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Ternyata, Upah dan Gaji Kecil Bisa Menyebabkan Hipertensi

Isu mengenai buruh dan upah sudah menjadi topik yang hangat akhir-akhir ini. Banyak sekali buruh yang mogok kerja, melakukan demo, dan membuat kemacetan.

Dari berbagai media, dapat kita ketahui, bahwa banyak buruh yang merasa tidak puas atas upah dan gaji yang mereka terima setiap bulan.

Walau demikian, marilah kita sejenak merenungkan sebuah hasil penelitian, yang mempelajari hubungan antara gaji dan kesehatan buruh

Melalui sebuah penelitian terbaru ditemukan bahwa bahwa para pekerja produktif dengan upah dan gaji yang rendah memiliki risiko hipertensi lebih tinggi daripada mereka yang menerima gaji cukup.

Korelasi antara upah dan hipertensi sebagian besar terjadi di kalangan perempuan dan orang-orang yang berusia antara 25 hingga 44 tahun.

Seperti disampaikan oleh J. Paul Leigh, yaitu seorang peneliti senior dan professor pada Public Health Sciences di UC Davis:

“Hasil kami menunjukkan bahwa perempuan dan karyawan muda yang bekerja dengan gaji rendah harus secara rutin diperiksa apakah mengalami hipertensi,”

“Tapi Kami terkejut bahwa upah rendah adalah faktor risiko yang kuat untuk dua populasi yang selama ini tidak terkait dengan hipertensi yaitu orang tua dan berjenis kelamain laki-laki”

Penelitian ini diyakini menjadi yang pertama untuk mengetahi hubungan antara upah dan hipertensi, yang terjadi ketika kekuatan peredaran darah terhadap dinding arteri yang terlalu tinggi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, hipertensi mempengaruhi sekitar 1 dari 3 orang dewasa di Amerika Serikat dan menghabiskan biaya lebih dari 90 miliar dolar setiap tahun dalam pelayanan kesehatan, obat-obatan, dan kehilangan hari kerja.

Ini juga merupakan penyebab utama penyakit jantung dan stroke, keduanya merupakan penyebab utama kematian dan dan kecacatan.

Sementara ada juga hubungan antara status sosial ekonomi rendah (SES) dan hipertensi, menentukan alasan khusus pada hubungan tersebut adalah cukup kompleks, demikian ditambahkan oleh Leigh.

Penelitian lain juga telah difokuskan pada faktor-faktor seperti pekerjaan, ketegangan pekerjaan, pendidikan dan asuransi, dengan hasil yang tidak jelas. Penelitian Leigh adalah yang pertama untuk fokus pada upah dan hipertensi.

“Dengan menghubungkan aspek langsung dan mendasar dari pekerjaan yang dinilai orang, kami mampu menjelaskan hubungan antara kesehatan SES dan peredaran darah,” kata Leigh.

“Upah juga merupakan bagian dari lingkungan kerja yang dapat dengan mudah diubah.

Para pembuat kebijakan dapat menaikkan upah minimum, yang cenderung untuk meningkatkan upah secara keseluruhan dan dapat memiliki manfaat kesehatan masyarakat yang signifikan, “tambah Leigh.

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat