Peluang, Cara Mengolah, dan Manfaat Bahan Bakar Kompor dari Biji Jarak

Diposting pada

Tim Kesehatan Organisasi Asgar

Kompor-dari-Biji-Jarak

Kita sering menemui tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn) di pekarangan dan di lahan pertanian yang saat ini hanya dimanfaatkan sebagai pagar pembatas lahan oleh pemiliknya.

Kondisi tanaman tersebut kurang terpelihara dengan baik.

Padahal negara kita memiliki banyak potensi untuk mengatasi masalah energi yaitu dengan memanfaatkan biji jarak pagar sebagai bahan bakar kompor.

Ketersediaan dan Peluang

Kenyataan yang terjadi di masyarakat kita, yaitu pada saat musim berbuah, buah-buah jarak pagar dibiarkan mengering di pohon, kemudian jatuh di tanah begitu saja.

Buah-buah jarak pagar yang telah masak akan berwarna kuning. Di dalam buah tersebut terdapat biji yang mengandung minyak sekitar 40% dan dapat langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar kompor tanpa harus memproses lebih lanjut.

Mengolah Biji Jarak sebagai bahan bakar menyalakan kompor

Biji jarak pagar diperoleh dengan cara mengeluarkannya dari dalam buah-buah jarak pagar, kemudian dikeringkan selama sekitar tiga hari sampai kadar air sekitar 7%.

Di bagian bawah kompor terdapat ruang tempat bahan bakar yang jika diisi 0,5 kg biji jarak pagar dan dinyalakan akan habis selama sekitar satu jam.

Untuk kebutuhan memasak kurang dari satu jam, bahan bakar dapat diisi seperlunya, demikian juga

jika dibutuhkan lebih dari satu jam, biji dapat ditambahkan selama kompor masih dalam keadaan menyala tanpa harus mematikan kompor.

Jika dalam satu tanaman dapat menghasilkan satu kg biji jarak pagar, maka dapat digunakan untuk menyalakan kompor selama dua jam.

Jika waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memasak adalah dua jam setiap harinya, maka diperlukan satu tanaman jarak pagar per harinya atau 360 tanaman per tahunnya.

Budidaya dan prospek Biji Jarak

Dengan memanfaatkan jarak pagar sebagai pagar pembatas lahan tanpa mengurangi areal untuk komoditi utama hanya diperlukan lahan seluas 0,81 ha.

Untuk mencapai produksi satu kg biji jarak pagar per tanaman per tahun tidak terlalu sulit asal tanaman dipelihara sesuai dengan baku teknis.

Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) mengembangkan kompor berbahan bakar biji jarak pagar.

Kompor ini telah disosialisasikan di masyarakat di Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Tanggapan positif datang dari Ibu-ibu pengguna kompor tersebut karena lebih ekonomis dan akan memanfaatkan

tanaman jarak pagarnya sehingga tidak perlu pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar.

Karena sebelumnya mereka menggunakan LPG dan kayu bakar yang diperoleh di hutan.

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat.