Cobalah Hidroponik, Trik Cerdas Bercocok Tanam Walau Minim Air

Diposting pada

Redaksi Pertanian Organisasi Asgar

Cobalah Hidroponik, Trik Cerdas Bercocok Tanam Walau Minim Air

Banyak di antara kita, baik itu keluarga, sahabat dan rekan kantor yang mungkin mendengar istilah Hidroponik, dan ingin mengusahakannya.

Tapi banyak di antara kita yang belum tahu dan bertanya, tentang apa itu Hidroponik, bagaimana cara,

kapan bisa tersedia, berapa biaya, kenapa bisa jadi peluang, dimana tempat jual beli, dan kepada siapa bisa bertanya.

Oleh karena itu, bersama ini Organisasi Asgar akan berbagai tips dan trik mudah cara mendapatkannya, semoga bermanfaat.

Bertani, berkebun, dan berladang saat ini merupakan pekerjaan dan hobi yang cukup cerah prospeknya. Tapi sayang banyak sekali keterbatasan dalam bercocok tanam.

Salah satu kendala bercocok tanam adalah kurangnya persediaan air di tempat kita. Salah satu teknologi yang dapat diandalkan adalah hidroponik.

Informasi Hidroponik

Dalam praktenya, melalui pola hidroponik, air yang dibutuhkan lebih sedikit karena efisien dan pengairannya cukup dengan mengisi satu bak penampung. Untuk tanaman sayur sebanyak 156 pohon hanya memerlukan air sekitar 15 liter.

Teknologi Hidroponik ternyata tidaklah hal baru dalam pertanian. Teknik ini dilirik oleh BPTP Jatim menjadi pilihan mengatasi keterbatasan air dan tenaga dalam pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL).

Penerapan Hidroponik

Cara ini sudah dipraktekkan oleh BPTP Jawa Timur, program yang diawali pada musim hujan tahun lalu itu,

direspons sangat baik oleh rumah tangga kawasan. Tetapi di banyak lokasi, dihadang oleh sulitnya memperoleh air di musim kemarau.

Kalau kita lihat di lapangan, khususnya untuk usaha tanaman dalam pot, memang boros air dan perlu tenaga/waktu,

apalagi jika tanamannya cukup banyak. Itulah sebabnya, hidroponik menjadi pilihan.

Komentar Instansi yang Melaksanakan Hidroponik

Kasi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian BPTP Jatim yang bernama Saiful Hosni, SP menyatakan bahwa:

“Saat ini BPTP Jatim sedang menguji efektivitas beberapa alat dan bahan yang diperlukan hidroponik,

waktu akan dikenalkan ke kawasan yang notabene di perdesaan, teman-teman kordinator wilayah harus melakukan modifikasi untuk menyesuaikan dengan kondisi wilayah”

Pakar pertanian ini juga menyatakan bahwa hal itu terutama terkait dengan ketersediaan bahannya.

Sejauh ini, sistem yang paling baik adalah ‘Lapisan hara tipis (NFT = nutrient film technique)

Dia juga menyampaikan bahwa Teknik ini sangat cocok untuk M-KRPL di perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan serta ketersiaan air yang minim.

Informasi mengenai M-KRPL

M-KRPL adalah model intensifikasi pekarangan dengan berbagai usaha produktif di bidang pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.

M.KRPL ini sudah dikembangkan sejak tahun lalu, beberapa lokasi menunjukkan hasil yang baik, bahkan produk M-KRPL di Tulungagung mampu menembus pasar swalayan.

Demikianlah informasinya, semoga bermanfaat